Sejarah Punk

Pada awal kelahirannya, punk memang teridentifikasi sebagai pemberontakan. Pemberontakan Punk dinyatakan dengan pemberontakan semiotik yang diaplikasikan pada fasyen dan musik.
salah satu band Punk generasi tahun 70an "Sex Pistols" dengan industri musik mainstream EMI.
Kemudian pasar industri musik dipenuhi dengan band-band kloning mereka yang merubah subkultur punk menjadi sesuatu yang mapan. Pemberontakan dapat dibeli. Akhir dari era Sex Pistols ini, merupakan titik balik sejarah perkembangan Punk.
setelah era Sex Pistols tersebut, Punk berkembang dengan pesat melalui jaringan pertemanan yang independen. Perkembangan Punk setelah tahun 70-an ditandai dengan berpindahnya aktivitas Punk dari Inggris ke Amerika. Disanalah scene-scene Punk menjamur. Pemberontakan semiotik telah mengalami banyak perubahan meskipun tidak total. Pada generasi ini, akan sulit untuk melihat Punk semata mata dengan penandaan pencitraan atau imaji belaka.
Punk generasi kedua ini memfokuskan pada isu-isu dan aktvitas independen yang lebih politis daripada generasi Sex Pistols seperti isu feminisme, gender, pemberdayaan komunitas, independensi, rasisme, isu anti-perang dan lain-lain. Semua ini merupakan isu komunal yang beredar diantara komunitas Punk sendiri dalam rangka melawan informasi dari budaya mainstream.
Dengan peranan media mainstream yang meliput Punk generasi Sex Pistols, banyak remaja yang terjebak miskonsepsi tentang ideologi pemberontakan ala Punk. Banyak remaja yang merasa cocok dengan image pemberontakan lalu mengadaptasi fashion dan musik Punk. Sebagian dari mereka hanya ingin tampil beda di masyarakat dengan pemahaman yang setengah-setengah mengenai Punk.
Dengan pemahaman yang setengah-setengah ini, remaja mengartikan Punk sebagai hidup bebas tanpa aturan. Akibatnya, banyak dari mereka yang melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Salah satu contoh kecilnya adalah mabuk-mabukan di mukaumum secara bergerombol, meminta uang secara paksa kepada masyarakat, dan lain
sebagainya. Masyarakat yang awam mengenai Punk menarik kesimpulan bahwa Punk adalah segerombolan remaja yang berperilaku seperti itu. Didukung dengan hingar bingar musik Punk dan lirik yang berisi kecaman-kecaman pemberontakan mengakibatkan miringnya persepsi masyrakat mengenai Punk. Bahkan ada juga masyarakat yang menganggap Punk hanya sekedar aliran musik keras belaka.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Masuknya Punk ke Indonesia tidak lepas dari pemberitaan media mainstream. Di Indonesia,
kultur Punk dikenal pertamakali sebagai bentuk musikal dan fashion statement. Kultur Punk
telah hadir tanpa substansi sejak awal. Punk tidak hadir sebagai respon keterasingan dalam
masyarakat modern, melainkan dari sebuah kerinduan akan sebuah bentuk representasi
baru saat tak ada hal lama yang dapat merepresentasikan diri remaja lagi. Maka tidak
heran, apabila hal-hal yang substansial baru muncul bertahun tahun setelah Punk dikenal
secara musikal dan fashion statement. Ini adalah sebuah keterlanjuran.

Akhirnya substansi Punk hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 90an melalui
akses internet, tak berbeda dengan yang terjadi di negara lain, di Indonesia Punk dianggap
sebagai segerombolan remaja biang onar atau sekedar aliran musik keras yang vokalisnya
meracau tak jelas.Tapi sekarang hanya di IndonesiaLah yang masih menganggap bahwa anak punk adalah musuh masyarakat,sampah dan semua hal negatif selalu ada dalam mata masyarakat dalam memandang anak punk.
jika masyarakat bisa mengenal punk lebih dekat saya yakin mereka tidak akan segampang itu menilai punk selalu negatif,banyak sekali contoh kumpulan-kumpulan atau organisasi anak punk yang menghasilkan karya seni,bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

Padahal pada pertengahan tahun 90an, komunita Punk di Indonesia
merupakan komunitas Punk dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
Penganut kultur punk (Punks) di Indonesia mulai mengadopsi substansi Punk yang termasuk
di dalamnya ideologi, etika DIY (Do It Yourself), pandangan politis, dan lain sebagainya.
subscribe

Subscribe

Monitor continues to update the latest from This blog directly in your email!

oketrik

0 comments to Sejarah Punk :

Posting Komentar

 
Slank Songs Design by Trick and Tips Powered by Blogger