PUNK CERDAS

Kadang penghakiman terhadap individu, tentang defenisi cerdas ( yang cenderung dipaksakan ) seseorang manjadi boomerang bagi individu itu sendiri bahkan kontra produktif. Contoh orang tua yang memaksakan  ( represefif ) terhadap si anak untuk menjadi seorang teknik, padahal kemampuan si anak bukan di bidang itu, dan kenyataan ini diperparah dengan system pengajaran di sekolah yang cenderung pasif dan di paksakan tampa melihat kemampuan si anak. trus standarisasi ” digital” oleh pemerintah atas kelulusan, apakah standarisasi kelulusan yang di tetapkan oleh pemerintah merupakan dispensasi dari ketidakmampuan pemerintah dalam mengangkat kualitas pendidikan per anak didik?
Gw heran liat anak2 putus sekolah di kampung gw, mereka sangat lincah dan lihai dalam menghadapi tekanan hidup. Dengan umur segitu mereka sudah pintar cari duit sendiri, sebenarnya kondisi psikis mereka belum siap menerima kehidupan yang “keras” seperti itu. Dan di liat dari cerdasnya mereka dalam manjalani hidup, gw sangat salut. Bayangin aja proses kinerja otak mereka terhadap aktifitas verbal, matematik, ruang, kinestetik, musikal, kecakapan intrapsikis. 
Berapa gigabyte yang tersimpan dalam otak mereka dengan aktifitas seperti itu. Seandainya kecerdasan itu tersalurkan di dunia pendidikan formil yang lebih elegan ( tentu metode pengajaran berdasarkan kemampuan si anak ). Indonesia akan menjadi negara yang tangguh.
Sayangnya proses terhadap anak ternyata di perngaruhi juga oleh faktor lingkungan (orang tua) yang mengajarkan anak seperti itu.Sekarang ini banyak anak-anak itu di ajarkan oleh orang tuanya untuk berhenti sekolah, dan menjadi pengemis atau pengamen,memang tidak semua anak diperlakukan seperti itu tapi term ini akan menjadi turun termurun. Siapa yang salah kalau kondisinya seperti ini.??
Dan di tambah dengan program pemerintah BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) hal ini akan menjadi budaya “meminta/manja” akan semakin subur, dan jurang dengan budaya kemandirian akan semakin lebar.Mungkin alternatifnya BLT bisa di salurkan menjadi pusat-pusat kreatif yang mengembangkan nilai produksifitas di suatu lingkungan.


Cerdas yang pintar,pintar yang cerdik, dan semua itu merupakan proses pembelajaran kognitif/pengalaman.karena sudah selayaknya kita tidak jatuh di lubang yang sama, dan semua ini berkolaborasi tergantung penempatan diri kita dalam posisi aktif atau pasif.karena dengan cara2 “cerdas” itu kita bisa bertahan hidup dan berkembang menjadi personal yang kuat.
subscribe

Subscribe

Monitor continues to update the latest from This blog directly in your email!

oketrik

0 comments to PUNK CERDAS :

Posting Komentar

 
Slank Songs Design by Trick and Tips Powered by Blogger